Oleh: Dolly Radongkir*)
Ayah....
Aku berbahagia karena memilikimu
Aku bersukacita menjadi yang dikasihi olehmu
bukan karena aku tak pernah menangis
bukan karena aku tak pernah kecewa padamu
Namun untuk semua hal yang telah terjadi
kau tetap adalah orang yang sangat ku kasihi
Ayah, entah sampai kapan waktu mengijinkan
tuk kita masih dapat terus saling menyapa
berbagi canda tawa dan airmata
bercerita tentang hari kemarin dan melihat kepada hari esok
semoga kamu bersukacita atas kehadiranku
menjadi bagian dari cerita hidupmu
Ayah, ketika senja terus berganti
seperti masa yang telah kau lewati
aku berada pada jalur natural menuju kepada usia senja
mungkinkah aku menjalani hidup yang layak dihidupi ?
Aku rindu berada di pangkuanmu seperti kala itu
tangis dan tawa dalam pelukanmu
yang selalu membuatku merasa aman
semua masa sulit yang pernah kita lalui
membuatku merasakan arti kehadiranmu
menjadikanku wanita yang berbahagia
semua masa sulit yang pernah kita lalui
membuatku merasakan arti kehadiranmu
menjadikanku wanita yang berbahagia
berada bersamamu membuatku tenang
sebab bersamamu seolah tak ada kekuatiran
Ayah...
terdapat suatu hari yang kunantikan
kala nyanyian menghantar ayunan langkah kita
berjalan menuju altar dalam masa tuamu
menghantarku pada panggilan suci dari Tuhan
Ayah..
nantikanlah juga hari itu
bahwa aku akan diberkati dihadapanmu
pergi kepada pria yang kau percayakan
berbagi hatiku untukmu dan dia
Ayah...
terdapat suatu hari yang kunantikan
kala nyanyian menghantar ayunan langkah kita
berjalan menuju altar dalam masa tuamu
menghantarku pada panggilan suci dari Tuhan
Ayah..
nantikanlah juga hari itu
bahwa aku akan diberkati dihadapanmu
pergi kepada pria yang kau percayakan
berbagi hatiku untukmu dan dia
Ayah, kelak disorga nanti
jangan lupa memelukku seperti yang sudah-sudah
Jangan lupakan aku yang selalu menjadi buah hatimu
Ayah.....
Cinta yang ada untukmu takkan pernah berakhir
untuk selama-lamanya kau ku kasihi*) Penulis Puisi adalah mahasiswi Papua