Oleh: Onoratus Kulka *)
Hidup..
Jauh dari
tatapan seribu wajah berpoles hingar bingar...
Di sudut terpencil kota di bawah lembah ngarai..
Pias wajah sahaja.
Menyemai benih kehidupan..
Di sudut terpencil kota di bawah lembah ngarai..
Pias wajah sahaja.
Menyemai benih kehidupan..
Terpapar
segenap kesabaran
Terjeda semaian keihklasan
Damai tersemai..
Teduh mengetuk jiwa..
Di sana tertanam hamparan
Dan hektaran harapan kehidupan..
Terjeda semaian keihklasan
Damai tersemai..
Teduh mengetuk jiwa..
Di sana tertanam hamparan
Dan hektaran harapan kehidupan..
Namun Kadang
terpijak dengan Tembang alam yg mengurai bulir airmata..
Kadang tiada mampu melihat di sudut jiwa..
Pengorbanan yang terangkai sepanjang usia..
Kadang tiada mampu melihat di sudut jiwa..
Pengorbanan yang terangkai sepanjang usia..
Perjuanganmu
tiada kenal lelah..
Menatap sahaja dalam doa
Harap seribu ratap..
Tetaplah hijaunya menghampar selamanya
Tanpa harus ternoda..
Tetap melekat asri nan indah
Menatap sahaja dalam doa
Harap seribu ratap..
Tetaplah hijaunya menghampar selamanya
Tanpa harus ternoda..
Tetap melekat asri nan indah
Dengan
semilir hembusan angin Mengalunkan nada merdu
Bernyanyi bersama sang gembala..
Dengan Tembang gambuh
Serta kinanthi..
Bernyanyi bersama sang gembala..
Dengan Tembang gambuh
Serta kinanthi..
Menikmati senyum yg menghiasi..
tiap butiran peluh..
Yang menetes sepanjang anak sungai..
Mengaliri kehidupan tiap titian..
Smoga
hamparan kesabaran tetap melingkari..
Menggapai kehidupan Damai nan asri..
Trimakasih teruntukmu
Menggapai kehidupan Damai nan asri..
Trimakasih teruntukmu
Yg terkadang peluh lelah mu tiada terhargai..
Kehidupan
tetap berjalan
Semangat juang melawan aral kehidupan tetap abadi tak Sedikit pun letih..
Semangat juang melawan aral kehidupan tetap abadi tak Sedikit pun letih..
*) Penulis Puisi adalah
Mahasiswa Pegunungan Bintang, La- Pago
Tidak ada komentar:
Posting Komentar