Rabu, 10 Juli 2013

I LOVE MY MOTHER


Ibu, puisi ini sengaja kutulis dalam kegelapan musim dan waktu
hanya puisi murung tak berarti
Namun, dengan hati ibu yang tulus serta penuh kasih
pastilah ibu mengetahui kebenarannya

Dahulu aku mengira
Ibu hanyalah perempuan lemah
yang tak punya pendirian
namun, mengabdi pada kami bagaikan kuli
Ibu rela bekerja keras di tengah hujan dan terik matahari
acuhkan sakit, seorang diri
serta tiada mendendam kepada siapa pun
demi anak-anak ibu

Setelah ayah pergi dengan malaikat itu
Ibu menangis sepanjang hari
Pertanyaan kanak-kanak yang marah
selalu berakhir dengan pertanyaan lagi
ini hanya mengisi hidup, katanya sambil senyum yang berdebar

Kini aku mengerti bahwa kesanggupan mencintai bukan hal biasa
bahkan, seringkali mengejutkan orang lain

Rasa cinta yang begitu besar pada seseorang kuwarisi dari Ibu
manis pahitnya hidup, ibu akhiri dengan senyuman

Perjuangan ku ini, untuk menolak menjadi tunduk pada hidup
bukan untuk memisahkan Ibu dari kami anakmu, ataupun sesama
melainkan untuk menyatukan seluruh rasa kita dalam kedamaian
yang tak pernah lagi kita miliki setelah puluhan tahun

Maafkan anakmu
bila perjuangan kami
telah membuat ibu terpaksa menempuh hidup yang sunyi
Bukankah dalam hati kecil Ibu selalu mendoakan kami?
Ibuku, kasihmu tiada henti di setiap kalbuku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar