Bilur- bilur kerikil mengantongi jiwa
ku tak pandang cahaya berkas,
Sekantong kepedihan itu tak cukup,
karenanya, jiwaku rindu untuk kembali ke alamku,
Entahlah rindu ini tersayat kerikil benih,
kuharap, benih yang menabur untuk menjawab kerinduan.
Kerinduan untuk mewarnai alam yang polos
Untuk mengengam kebebasan
Biarlah kuberlari mengapai setitik cahaya ini
biarkanlah aku menuju dengan kebebasanku
Karenanya, pergilah engkau pergi
pergilah dengan sesayat peran tak bernilaimu
Biarkanlah diriku lepas bebas
Biarkanlah diriku merasakan kenyamanan, kebebasan dan ketentraman
Merasakan sentuhan polos surgaku
Mendegar suara insan dari negeri Mambesak yang selalu mengema
# Cacatan siang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar