Oleh: Onaratus Kulka*)
Malam membisu, sepi mencekam
Tak lagi terdengar suara penghibur malam
Seakan alam ikut berduka bersama jiwa yang merana
Raga tersiksa hidup terpaksa derita yang kian bertambah
Malam membisu, sepi mencekam
Tak lagi terdengar suara penghibur malam
Seakan alam ikut berduka bersama jiwa yang merana
Raga tersiksa hidup terpaksa derita yang kian bertambah
Dalam renung angan
berkelana
Ingatkan diriku
betapa pedih jalan ini
Ingatkan diriku pada
mereka yang telah pergi
Ingatkan diriku pada
perih hati yang mereka rasa
Ingatkan diriku akan masa depan di jalan mambesak
Karena Musuh, Dibalik
senyum mereka
Ambisi berselimut dalam kata persatuan semu
Dibalik senyum
mereka
Ambisi terselip
untuk negeri tanah airmu, Papua
Karena Kini senyum
ceria berlalu tanpa pesan
Dalam gertakan pada
pencabut nyawa yang hadir
Ganasnya sang
penjajah melihat Papua
mengapa harus kau
membunuh bangsa Papua?
*) penulis puisi adalah mahasiswa Papua, asal Pengunungan
Bintang, La- Pago
Puisi ini hanya sedikit penambahan kata, maaf kawan kalau boleh disertai link sumber atau penyairnya.
BalasHapusPuisi aslinya disini: http://fakfak-papua2.blogspot.co.id/2012/12/puisi-papua-ingatkan-diriku.html